Senin, 31 Oktober 2011

ILMU KOMUNIKASI: KOMUNIKASI ORGANISASI


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok atau organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan atau karyawan.
Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial atau kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Berkaitan dengan materi yang ditawarkan pada mata kuliah ilmu komunikasi yang membahas masalah komunikasi organisasi, maka karya dalam bentuk makalah ini mencoba menguraikan pembahasan tentang materi tersebut dengan harapan dapat memberikan pemahaman yang memadai terhadap materi yang ditawarkan, sehingga makalah ini diberi judul: Komunikasi Organisasi.
B.     Rumusan Masalah
Sebagai usaha menjadikan makalah ini lebih berstruktur dalam pembahasan, maka makalah ini dirumuskan sebagai berikut:
1.      Apa definisi komunikasi organisasi?
2.      Bagaimana konsep komunikasi organisasi?
C.    Tujuan Penulisan
Penyusunan makalah ini bertujuan memberikan penjelasan yang berkaitan dengan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, sehingga tujuan penulisan adalah sebagai berikut:
1.      Definisi komunikasi organisasi.
2.      Konsep komunikasi organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN


A.    Definisi Komunikasi Organisasi
Komunikasi secara terminologi berasal dari kata latin communis atau dalam bahasa Inggris common yang berarti sama, berkomunikasi berarti berusaha untuk mencapai kesamaan, sedangkan organisasi adalah suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hirearki atau jenjang dan pembagian kerja, berupaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sehingga berdasarkan konsep-konsep komunikasi dan organisasi tersebut, maka komunikasi dalam organisasi secara sederhana, yaitu komunikasi antarmanusia (human communication) yang terjadi dalam kontek organisasi.[1]
Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi, dalam bukunya Dimensi-Dimensi Komunikasi, komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:[2]
1.      Komunikasi antar pribadi; komunikasi ini penerapannya antara pribadi/individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.
2.      Komunikasi kelompok; pada prinsipnya dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.
3.      Komunikasi massa; Komunikasi massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang meliputi cetak dan elektronik.
Selain dari pembagian tersebut, para sosiolog menambahkan satu jenis komunikasi, yaitu komunikasi organisasi atau komunikasi yang berlangsung di dalam organisasi (formal), hal ini karena komunikasi merupakan suatu bidang yang multi dimensi dan multi makna serta kompleks, sehingga dalam komunikasi dapat terkait dalam berbagai bidang.[3]
Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi, komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal.[4]
Masing-masing arus komunikasi tersebut mempunyai perbedaan fungsi yang sangat tegas,  Ronald Adler dan George Rodman dalam buku Understanding Human Communication, mencoba menguraikan masing-masing fungsi arus komunikasi dalam organisasi tersebut sebagai berikut:[5]
1.      Downward communication, yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya, fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:
a.       Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
b.      Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale)
c.       Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices)
d.      Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
2.      Upward communication, yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya, fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:
a.       Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan.
b.      Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan.
B.     Konsep Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi mempunyai tujuh konsep kunci yaitu:[6]
1.      Proses; suatu organisasi adalah suatu sistem terbuka yang dinamis yang menciptakan dan saling menukar pesan diantara anggotanya, karena gejala menciptakan dan menukar informasi ini berjalan terus menerus tanpa henti maka dikatakan sebagai suatu proses.
2.      Pesan; adalah susunan simbol yang penuh arti tentang orang, obyek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang lain, dalam komunikasi organisasi mempelajari pertukaran pesan dalam seluruh organisasi, pesan dalam organisasi ini dapat dilihat menurut beberapa klasifikasi yang berhubungan dengan bahasa (verbal dan non-verbal), penerima (internal dan eksternal), metode difusi (bagaimana pesan disebarluaskan), arus tujuan dari pesan (berkenaan dengan tugas-tugas dalam organisasi, pemeliharaan organisasi dan kemanusiaan dan inovasi.
3.      Jaringan; organisasi terdiri dari satu seri orang yang masing-masing menduduki posisi atau peranan tertentu dalam organisasi, pertukaran pesan dari orang-orang tersebut melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi, hakikat dan luas jaringan ini dipengaruhi oleh faktor yang masing-masing mempengaruhi jaringan komunikasi yaitu: hubungan peranan (formal dan informal), arah dan arus pesan (komunikasi kepada atasan, komunikasi kepada bawahan dan komunikasi horizontal), isi dari pesan.
4.      Keadaan saling tergantung; keadaan saling tergantung antara satu bagian dengan bagian lainnya telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu sistem terbuka, bila suatu bagian dari organisasi mengalami gangguan maka berpengaruh pada bagian lainnya dan mungkin juga pada seluruh sistem organisasi.
5.      Hubungan; karena organisasi merupakan sistem kehidupan sosial, maka untuk berfungsinya bagian-bagian itu terletak pada tangan manusia. 
6.      Lingkungan; dimaksud dengan lingkungan adalah semua totalitas secara fisik dan faktor sosial yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem, lingkungan ini dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: lingkungan internal (karyawan, golongan fungsional dari organisasi, komponen organisasi lainnya seperti tujuan, produk atau jasa dan sebagainya), lingkungan eksternal ( pelanggan, kompetitor, teknologi, dan sebagainya)
7.      Ketidakpastian; adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan, untuk mengurangi ketidakpastian ini organisasi menciptakan dan menukar pesan di antara anggota, penelitian, pengembangan organisasi dan menghadapi tugas-tugas yang kompleks dengan integritas yang tinggi.



[1]http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id/files/2009/05/komunikasi-dalam-organisasi.doc online: 2 Januari 2011.

[2]Ibid.


[3]Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008, h. 31-32.

[4]http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi online: 2 Januari 2010.

[5]http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id/files/2009/05/komunikasi-dalam-organisasi.doc online: 2 Januari 2011.


[6]http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/02/18/ online: 2 Januari 2011.


BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Sebagai tambahan untuk menyempurnakan penyusunan makalah ini, maka dari pembahasan yang telah diuraikan diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.      Komunikasi organisasi adalah sebuah bentuk komunikasi yang terjadi di dalam organisasi formal, yang membahas struktur dan fungsi dari organisasi tersebut, hubungan antarmanusia, dan sebagainya yang diberi batasan sebagai arus pesan yang hubungannya saling bergantung satu sama lain.
2.      Konsep komunikasi organisasi adalah proses, pesan, jaringan, keadaan yang saling bergantung, hubungan, lingkungan, dan ketidakpastian, yang keseluruhannya merupakan konsep mendasar dalam hubungan komunikasi organisasi.
B.     Saran
Sebuah karya ini adalah bentuk kerdil dari jutaan karya yang membahas permasalahan yang sama dengan lebih komprehensif, tetapi dengan ukuran yang demikian karya ini dapat diharapkan bermanfaat dan memberikan kontribusi tersendiri, tentu dengan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan kedepannya. Permohonan maaf dihaturkan untuk ungkapan terhadap kesalahan dan kelalaian yang tidak terlepas dari sisi kemanusiaan, terima kasih yang sedalam-dalamnya untuk segenap perhatian, semoga amal dan niat baik menjadi nilai ibadah di sisi-Nya.
DAFTAR LITERATUR

Arifin, Anwar, Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008.
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id/files/2009/05/komunikasi-dalam-organisasi.doc
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi
http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/02/18/




0 komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa share ya... :D