A. Metode Penelitian Survei
1.
Deskripsi Penelitian Survei
Secara etimologi, survei atau dalam bahasa Inggris
disebut survey dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current
English diterjemahkan sebagai berikut:[1]
a. To look carefully at all of something or somebody, especially
from a distance (untuk melihat atau memperhatikan secara seksama kepada
sesuatu atau seseorang terutama dari jarak jauh).
b. To study and describe the general condition of something
(untuk mempelajari dan menggambarkan kondisi umum dari sesuatu)
c. To examine and record the area and features of a piece of
land by measuring and calculating (untuk menguji dan merekam sebuah kawasan
atau daerah beserta keistimewaan atau ciri-ciri kawasan tersebut dengan
mengukur dan menghitung)
d. To examine a building, etcetera to make sure that is
structure is in good condition (untuk menguji sebuah bangunan dan
sebagainya, untuk memastikan struktur bangunan dalam keadaan baik)
e. To investigate the behaviour, opinions, etcetera of a group
of people, usually by questioning them (untuk menyelidiki perilaku,
pendapat, dan sebagainya dari sekelompok orang, biasanya dengan memberi
pertanyaan kepada mereka).
Mengutip dari buku Leedy yang berjudul Practical
Research, survey dalam bahasa Inggris berasal dari dua suku kata
yaitu sur dan vey, suku kata sur yang merupakan asal kata
yang diambil dari bahasa Latin yaitu super yang berarti di atas atau
melampaui, sedangkan suku kata vey juga berasal dari hasil adopsi kata
kerja Latin yaitu videre yang berarti melihat, sehingga dapat
diterjemahkan kata survey berarti melihat di atas atau melampaui.[2]
Penelitian survei dapat diartikan sebagai penelitian
pengamatan berskala besar yang dilakukan pada kelompok-kelompok manusia,
dimaksud dengan pengamatan tidak hanya sebatas pada penglihatan, tetapi
maksudnya adalah data yang dikumpulkan secara tidak sengaja ditimbulkan oleh
peneliti seperti yang dilakukan dalam eksperimen, data yang dikumpulkan dalam
survei adalah data yang ada dan terdapat dalam kehidupan yang berjalan secara
wajar.[3]
Penelitian survei merupakan suatu teknik pengumpulan
informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan
kepada responden, dalam penelitian survei peneliti hanya karakteristik atau
hubungan kausal (sebab akibat) antar variabel tanpa ada intervensi dari
peneliti.[4]
Penelitian survei
diartikan sebagai suatu cara untuk melakukan pengamatan di mana indikator
mengenai variabel adalah jawaban-jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan
kepada responden baik secara lisan maupun tertulis, penelitian survei biasanya
dilakukan satu kali dan peneliti tidak berusaha untuk mengatur atau menguasai
situasi sehingga perubahan dalam variabel adalah hasil dari peristiwa yang
terjadi dengan sendirinya.[5]
Survei tidak selalu identik dengan kuesioner, meski
teknik pengumpulan data survei biasanya menggunakan kuesioner karena
berhubungan dengan sampel dengan jumlah besar, dalam prakteknya terkadang
pelaksanan survei tidak hanya menggunakan kuesioner atau angket, tetapi dilengkapi
dengan wawancara atau observasi.[6]
Penelitian survei merupakan usaha pengamatan kritis
untuk mendapatkan keterangan-keterangan yang jelas terhadap suatu masalah
tertentu dalam suatu penelitian, biasanya dilakukan secara meluas, dan berusaha
mencari hasil yang segera dapat digunakan untuk suatu tindakan (action),
lebih bersifat deskriptif, dan merupakan penggambaran yang mengandung
fakta-fakta, klasifikasi, pengukuran, dan sebagainya.[7]
2.
Jenis Survei
Penelitian survei dapat dilakukan dengan bertujuan untuk
memberikan gambaran mengenai sesuatu, survei dengan jenis seperti ini disebut
dengan survei deskriptif, survei ini adalah survei pertama yang dilakukan oleh
Charles Booth di Inggris, di mana Booth melakukan survei tersebut untuk
menggambarkan kondisi orang-orang miskin dengan maksud meyakinkan bahwa
pemerintah perlu untuk melakukan tindakan tertentu untuk memperbaiki kondisi
tersebut.[8]
Ada beberapa kategori penelitian survei dari segi
pelaksanaan penelitian dan perlakuan terhadap sampel survei tersebut, sehingga
penelitian survei dapat dibagi menjadi beberapa kategori sebagai berikut:[9]
a. Survei Sekali Waktu (Cross-sectional Survei); Data hanya
dikumpulkan untuk waktu tertentu saja dengan tujuan menggambarkan kondisi
populasi.
b. Survei Rentang Waktu (Longitudinal Survei); Survei
dilakukan berulang untuk mengetahui kecenderungan suatu fenomena dari waktu ke
waktu.
c. Survei Tracking/Trend; Survei dilakukan pada populasi
yang sama namun dengan sampel berbeda untuk mengetahui kecenderungan suatu
fenomena dari waktu ke waktu.
d. Survei Panel; Survei dilakukan terhadap sampel yang sama untuk
memahami suatu fenomena dari waktu ke waktu.
e. Survei Cohort; Survei dilakukan pada sekelompok populasi
yang spesifik untuk mengetahui perkembangan suatu fenomena dari waktu ke waktu.
Dalam sumber lain menyebutkan ada tiga jenis
penelitian survei yang disertai dengan berbagai kelebihan dan kelemahannya
masing-masing, yaitu sebagai berikut:[10]
a. Melalui surat (mail-questionnaire) merupakan cara untuk
menguji tanggapan responden melalui pengiriman kuesioner via pos. Kelebihan
dari mail-questionnaire adalah hemat biaya, hemat waktu, responden bisa
memilih waktu yang tepat baginya untuk mengisi kuesioner, ada jaminan
kerahasiaan (anonymity) yang lebih besar, keseragaman kata (tidak
dibacakan lagi), tidak ada intervensi peneliti, serta banyak responden yang
dapat dicapai (dibandingkan dengan pengiriman pewawancara ke banyak tempat). Sedangkan,
kekurangannya adalah tidak fleksibel, terdapat kecenderungan rendahnya
tanggapan (response rate), hanya perilaku verbal yang tercatat, tidak ada
kendali atas lingkungan (ribut, diganggu), tidak ada kendali atas urutan
pertanyaan, bisa menyebabkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab, tidak
bisa merekam jawaban secara spontan, kesulitan untuk membedakan antara tidak
menjawab (non-response) dengan salah alamat, tidak ada kendali atas
waktu pengembalian, tidak dapat menggunakan format yang kompleks, dan bisa
mendapatkan sample yang biasa.
b. Metode wawancara tatap muka (face-to-face interview)
merupakan cara untuk menguji tanggapan responden dengan bertemu muka atau
berhadapan langsung. Kelebihan dari penelitian face-to-face interview
adalah fleksibelitas, tingkat respon (response rate) yang baik, memungkinkan
pencatatan perilaku nonverbal, kendali atas lingkungan waktu menjawab,
kemampuan untuk mengikuti urutan pertanyaan dan pencatatan jawaban secara
spontan, responden tidak bisa curang dan harus menjawab sendiri, terjaminnya
kelengkapan jawaban dan pertanyaan yang dijawab, adanya kendali atas waktu
menjawab pertanyaan, serta dapat digunakan untuk kuesioner yang kompleks. Sedangkan,
kelemahannya adalah biayanya yang mahal, waktu yang dibutuhkan untuk bertanya
dan untuk berkunjung ke lokasi, bias dari peneliti, tidak ada kesempatan bagi
responden untuk mengecek fakta, mengganggu responden, kurang menjamin dalam
masalah rahasia, kurangnya keseragaman pertanyaan, serta kurang bisa diandalkan
untuk mencapai banyak responden.
c. Wawancara telepon (telephone interview) merupakan cara
menguji tanggapan responden via telepon. Kelebihan dari telephone interview
adalah tingkat respon (respon rate) lebih tinggi dari mail atau self-administered,
memungkinkan untuk menjangkau geografis yang luas atau jauh, waktu lebih
singkat, dapat mengontrol tahapan pengisian kuesioner, dapat melakukan
pertanyaan lanjutan probing (menyelidiki atau penyelidikan), dan
memungkinkan untuk format pertanyaan yang lebih kompleks. Sedangkan,
kekurangannya adalah biaya tinggi, panjang wawancara terbatas, terbatas untuk
responden yang memiliki telepon, mengurangi anonimitas, memungkinkan bias dari pewawancara,
sulit untuk pertanyaan terbuka, membutuhkan bantuan visual, serta hanya dapat
mencatat hal-hal tertentu dari latar belakang suara atau intonasi suara.
3.
Tujuan Penelitian Survei
Menurut Sumadi Suryabrata, tujuan penelitian survei
adalah sebagai berikut:[11]
a.
Untuk mencari informasi
faktual yang secara detail menggambarkan gejala yang ada.
b.
Untuk mengidentifikasi
masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan atau praktek-praktek
yang sedang berlangsung.
c.
Untuk membuat komparasi dan
evaluasi.
d.
Untuk mengetahui hal yang
dikerjakan oleh sekelompok orang lain
dalam menangani masalah atau situasi yang sama, agar dapat belajar dari mereka
untuk kepentingan pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa depan.
Tujuan lain dari penelitian survei adalah untuk
melakukan analisis yang disebut sebagai metode survei analitik, data dalam
survei ini merupakan data kuantitatif dan analisisnya menggunakan teknik
statistik yang sesuai, tujuan dari jenis survei ini adalah untuk menarik
kesimpulan agar mendapat arti yang lebih jauh yang tersembunyi dibalik data,
survei analitik juga berkaitan dengan masalah penafsiran atau pengujian
hipotesis, serta statistik yang digunakan adalah statistik inferensial.[12]
B. Analisis Historis
1. Deskripsi Penelitian Historis
Secara umum penelitian historis atau penelitian
sejarah merupakan penelaahan terhadap sumber-sumber yang berisi informasi
mengenai masa lampau dan dilaksanakan secara sistematis, atau dapat diartikan
sebagai penelitian yang menggambarkan gejala, tetapi bukan penelitian terhadap
gejala yang terjadi pada waktu penelitian dilakukan, penelitian sejarah adalah
penelitian yang secara eksklusif memfokuskan kepada masa lalu dan mencoba membuat
rekonstruksi mengenai hal yang terjadi pada masa yang lalu secara lengkap dan seakurat
mungkin, serta biasanya menjelaskan mengapa hal itu terjadi, dan dalam mencari
data dilakukan secara sistematis agar mampu menggambarkan, menjelaskan, dan
memahami kegiatan atau peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu, penelitian
historis juga menyatakan bahwa penelitian historis adalah untuk menetapkan
fakta dan mencapai kesimpulan mengenai hal-hal yang telah lalu, yang dilakukan
secara sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam mencari, mengevaluasi
dan menafsirkan bukti-bukti untuk mempelajari masalah baru tersebut.[13]
Penelitian sejarah adalah metode yang mempelajari
kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang lampau, dengan mengadakan
penyelidikan kritis tentang apa dan mengapa sesuatu terjadi.[14]
Sedangkan tujuan melakukan penelitian historis adalah untuk membuat
rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara
mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasikan, serta mensintesiskan bukti-bukti
untuk menegakkan fakta-fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.[15]
Penelitian historis memang hampir sama dengan
penelitian kepustakaan, tetapi dari ciri dan karakteristik penelitian dapat
dibedakan, ciri-ciri penelitian historis adalah sebagai berikut:[16]
a. Bergantung kepada data yang di observasi oleh peneliti
b. Berbeda dengan anggapan populer, penelitian historis harus
tertib dan ketat, sistematis, dan tuntas.
c. Tergantung kepada dua macam data, yaitu data primer dan data
sekunder.
d. Untuk menentukan bobot data, biasanya dilakukan kritik eksternal
dan kritik internal.
e. Pencarian informasi lebih tuntas dan sumber informasi yang lebih
luas dibandingkan dengan penelitian kepustakaan, serta dengan
informasi-informasi yang lebih tua daripada yang dituntut dalam penelitian
kepustakaan.
2. Tahapan Penelitian Sejarah
Metode penelitian sejarah menurut Nugroho Notosusanto
meliputi empat langkah yaitu sebagai berikut:[17]
a. Heuristik (Menemukan); tahapan pertama yaitu mencari dan
mengumpulkan sumber yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas. Heuristic
berasal dari bahasa Yunani Heuriskein artinya sama dengan to find
yang berarti tidak hanya menemukan, tetapi mencari terlebih dahulu. Pada tahap
ini, kegiatan diarahkan pada penjajakan, pencarian, dan pengumpulan
sumber-sumber yang hendak diteliti, baik yang terdapat di lokasi penelitian,
temuan benda maupun sumber lisan.
b. Verifikasi (Kritik Sumber); dalam tahap ini, sumber yang telah
dikumpulkan pada kegiatan heuristik berupa buku-buku yang relevan dengan
pembahasan yang terkait, maupun hasil temuan di lapangan tentang pembahasan.
Setelah bukti tersebut atau data ditemukan maka dilakukan penyaringan atau
penyeleksian dengan mengacu pada prosedur yang ada, yakni sumber yang faktual
dan keasliannya terjamin. Tahapan kritik ini tentu saja memiliki tujuan
tertentu dalam pelaksanaannya. Salah satu tujuan yang dapat diperoleh dalam
tahapan kritik ini adalah otentitas (authenticity).
c. Interpretasi; setelah melalui tahapan kritik sumber, kemudian
dilakukan interpretasi atau penafsiran terhadap fakta sejarah yang diperoleh dari
arsip, buku-buku yang relevan dengan pembahasan, maupun hasil penelitian
langsung di lapangan. Tahapan ini menuntut perhatian dan integritas penulis
untuk menghindari interpretasi subjektif terhadap satu fakta dengan fakta yang
lainnya, agar ditemukan kesimpulan atau gambaran sejarah yang ilmiah.
d. Historiografi; historiografi atau penulisan sejarah merupakan
tahapan akhir dari seluruh rangkaian dari metode historis. Tahapan heuristik,
kritik sumber, serta interpretasi, kemudian saling dihubungkan sehingga
menghasilkan sebuah historiografi.
C. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penelitian survei adalah bentuk teknik penelitian berskala
besar, dalam artian yaitu studi terhadap populasi dengan mengambil sebagian
sampel dari populasi tersebut tanpa adanya intervensi dari peneliti, agar suatu
kondisi yang diteliti bersifat alami. Sedangkan, jenis survei menurut
kategorinya adalah survei sekali waktu (Cross-sectional Survei), survei
rentang waktu (Longitudinal Survei), Survei Tracking/Trend,
Survei Panel, Survei Cohort.
Penelitian
sejarah adalah penelitian yang mempelajari kejadian-kejadian atau
peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, dengan mengadakan penyelidikan
kritis mengenai kejadian tersebut, adapun tahapan yang harus dilalui adalah heuristik
(menemukan), verifikasi (kritik sumber), interpretasi, dan historiografi.
[1]A
S Hornby, Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English, Fifth
edition, Oxford: Oxford University Press, 1995, h. 1204.
[2]Irawan
Soehartono, Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, Cetakan ketujuh, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2008, h. 53.
[3]Ibid.
[4]http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_survei
(Online: 19 Mei 2012)
[5]http://surveyonline.wordpress.com/2008/07/08/metode-penelitian-survey/
(Online: 19 Mei 2012)
[6]http://bincangmedia.wordpress.com/2011/10/05/membahas-tuntas-penelitian-survei/
(Online: 19 Mei 2012)
[7]Arif
Subiyantoro dan FX. Suwarno, Metode dan Teknik Penelitian Sosial,
Yogyakarta: Andi Offset, 2007, h. 77.
[8]Irawan
Soehartono, Metode Penelitian Sosial…, h. 53.
[9]http://bincangmedia.wordpress.com/2011/10/05/membahas-tuntas-penelitian-survei/
(Online: 19 Mei 2012)
[10]http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_survei/
(Online: 19 Mei 2012)
[11]Sumadi
Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2010, h. 76.
[12]Irawan
Soehartono, Metode Penelitian Sosial…, h. 54
[13]http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/162-penelitian-historis-sejarah.html
(Online: 19 Mei 2012)
[14]Arif
Subiyantoro dan FX. Suwarno, Metode dan Teknik Penelitian Sosial…, h.
78.
[15]Sumadi
Suryabrata, Metodologi Penelitian…, h. 73.
[16]Ibid.
[17]http://triseptyo.blogspot.com/2012/03/pengertian-metodologi-sejarah-dan-jenis.html
(Online: 19 Mei 2012)
DAFTAR PUSTAKA
A S Hornby, Oxford Advanced
Learner’s Dictionary of Current English, Fifth edition, Oxford: Oxford
University Press, 1995.
Soehartono, Irawan, Metode
Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu
Sosial Lainnya, Cetakan ketujuh, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.
Subiyantoro, Arif, dan FX. Suwarno, Metode
dan Teknik Penelitian Sosial, Yogyakarta: Andi Offset, 2007.
Suryabrata, Sumadi, Metodologi
Penelitian, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2010.
http://bincangmedia.wordpress.com/2011/10/05/membahas-tuntas-penelitian-survei/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_survei
http://surveyonline.wordpress.com/2008/07/08/metode-penelitian-survey/
http://triseptyo.blogspot.com/2012/03/pengertian-metodologi-sejarah-dan-jenis.html
http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/162-penelitian-historis-sejarah.html
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa share ya... :D