This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 01 November 2011

PATALOGI SOSIAL: MODERNISASI MENGUNDANG PENYAKIT


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Istilah modernisasi merupakan hal yang tidak asing bagi semua orang dewasa ini, sehingga hampir secara keseluruhan mengerti maksud dari modernisasi tersebut. Namun, tidak banyak orang yang mengerti makna di balik modernisasi tersebut, apa yang menjadi akibat, memberikan pengaruh apa, dan sebagainya.
Dalam hal ini menjadikan keharusan bagi pejuang akademik untuk memberikan penjelasan demi membuka pemahaman terhadap mainstream (pola pikir) masyarakat kebanyakan terhadap modernisasi, dengan mengembangkan kapasitas keilmuan dan menggunakan keberadaan potensi yang dimiliki untuk mencapai tujuan tersebut.
Modernisasi yang secara umumnya dianggap oleh masyarakat sebagai bentuk perubahan dari rotasi waktu atau disebut dengan kemajuan zaman, jika diteliti lebih dalam merupakan hal yang menyebabkan munculnya masalah yang dominan menjadi penyakit masyarakat. Oleh karenanya, modernisasi berkaitan dengan kajian patologi sosial yang membahas tentang permasalahan atau penyakit sosial.
Berhubungan dengan mata kuliah Patologi Sosial, dengan pembahasan yang ditawarkan mengenai modernisasi, membuat ide pemikiran untuk membahas masalah yang ditimbulkan oleh modernisasi, sebagai upaya untuk memahami dan memberi penjelasan penyakit yang muncul disebabkan oleh modernisasi, sehingga judul makalah ini mengangkat judul: “MODERNISASI MENGUNDANG PENYAKIT.”
B.     Rumusan Masalah
Sebagai usaha untuk menjadikan pembahasan makalah ini berstruktur, maka dirumuskan pembahasan di dalam makalah ini sebagai berikut:
  1.       Bagaimana konsep dasar patologi sosial?
  2.       Bagaimana korelasi antara patologi dan modernisasi?
  3.       Seperti apa masalah dominan yang muncul?

C.    Tujuan Penulisan
Berdasarkan perumusan masalah di dalam pembahasan makalah ini, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
  1.   Konsep dasar patologi sosial
  2.    Korelasi antara patologi dan modernisasi
  3.     Masalah dominan yang muncul

PSIKOLOGI KOMUNIKASI: KARAKTERISTIK MANUSIA KOMUNIKAN


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Komunikasi adalah bidang yang menyentuh ke seluruh aspek kehidupan, sehingga dilukiskan oleh Anwar Arifin bahwa komunikasi sebagai ubiquitous atau serba hadir, maksudnya komunikasi berada pada setiap hal di dalam kehidupan manusia, dan ditambahkan lagi oleh Fisher bahwa menganggap hal yang wajar apabila setiap orang menganggap dirinya sebagai ahli komunikasi menyangkut permasalahan atau pemecahannya, karena komunikasi dapat hadir dalam setiap sudut atau dimana saja atau dalam berbagai konteks.[1]
Berkaitan dengan pembahasan komunikasi, sudah tentu membicarakan pelaku komunikasi tersebut, dan dalam hal ini adalah manusia yang merupakan pelaku komunikasi secara absolut, karena komunikasi merupakan alat untuk berinteraksi kepada sesama manusia selaku makhluk sosial, seperti diungkapkan di dalam Alquran surat al-Hujurât [49] ayat 13: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan serta menjadikan kamu beragam bangsa dan beragam suku, agar kamu saling mengenal...
Adapun hubungan yang antara psikologi dan komunikasi adalah disebabkan karena elastisitas komunikasi yang dapat berada pada setiap aspek kehidupan manusia, dan di dalam psikologi khususnya psikologi sosial tidak jauh berbeda karena menganalisa peristiwa sosial yang dalam hal ini adalah komunikasi, sehingga psikologi komunikasi diartikan sebagai ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral atau perilaku yang terdapat di dalam ruang lingkup pengkajian komunikasi.[2]
Berkaitan dengan mata kuliah Psikologi Komunikasi, makalah ini membahas permasalahan manusia selaku pelaku komunikasi, searah dengan materi yang ditawarkan menjadikan makalah ini disusun dengan tema: KARAKTER MANUSIA KOMUNIKAN (Konsepsi Psikologi tentang Manusia). Sebagai harapan semoga dapat menjadi sebuah stimulus dalam pengkajian ilmu pengetahuan yang lebih mendalam untuk seluruh pelaku akademis, sehingga dapat memenuhi seluruh harapan yang menjadi tanggung jawab serta kewajiban.
B.     Rumusan Masalah
Perumusan masalah untuk pembahasan di dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana konsep manusia dalam pandangan psikologi?
2.      Bagaimana pandangan terhadap manusia komunikan?

C.    Tujuan Penulisan
Seperti yang telah dirumuskan di dalam rumusan masalah, maka makalah ini ditulis bertujuan untuk membahas permasalahan sebagai berikut:
1.      Konsep manusia dalam pandangan psikologi
2.      Pandangan terhadap manusia komunikan



[1]Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008, h. 20-21.


[2]Alex Sobur, Psikologi Umum: dalam Lintasan Sejarah, Cet. II, Bandung: Pustaka Setia, 2009, h. 68-69.

FILSAFAT ILMU: SEKILAS TENTANG SAINS, FILSAFAT, DAN AGAMA


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang dinamis serta mempunyai progresivitas beragam sejalan dengan karakternya masing-masing, hal ini merupakan pembuktian bahwa manusia sebagai ciptaan paling sempurna oleh Tuhan, yaitu dengan pengembangan potensi yang dimiliki oleh setiap manusia, sehingga potensi yang dimiliki oleh manusia dapat tersebar atau saling terbagi secara sengaja atau tidak, atau secara sadar atau tidak.
Potensi tersebut adalah pengetahuan yang merupakan bentuk eksplorasi dari usaha manusia memperoleh sebuah pengetahuan di setiap kondisi atau situasi yang selalu berbeda, dengan kemampuan menganalisa serta menterjemahkan keadaannya, dengan akal yang dimiliki menjadikan manusia selalu menunjukkan progresivitas dalam setiap proses transformasi.
Pengetahuan selalu diterjemahkan berbeda seiring dengan periode yang dilewati, karena selalu berbeda pada masa yang berbeda disebabkan setiap dinamika yang ditampilkan sebuah kelompok manusia mempunyai output berbeda dan merupakan hasil dari penelitian secara akademik ataupun alamiah.
Pembahasan mengenai pengetahuan atau ilmu adalah pembahasan menarik untuk dikaji dan didiskusikan dalam setiap dekade, terutama era kejayaan para filsuf (ahli filsafat) yang membahas antara sains, filsafat, bahkan agama, sehingga berkaitan dengan materi yang ditawarkan di dalam mata kuliah Filsafat Ilmu berkaitan dengan pembahasan ketiga hal tersebut, maka makalah ini diberi judul “Sekilas tentang Sains,  Filsafat, dan Agama.”
B.     Rumusan Masalah
Adapun yang dijadikan sebagai perumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
  1. Bagaimana deskripsi sains?
  2. Bagaimana deskripsi filsafat?
  3. Bagaimana deskripsi agama?

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah dapat menjelaskan permasalahan yang telah dirumuskan yaitu:
  1.    Deskripsi sains.
  2.     Deskripsi filsafat.
  3.     Deskripsi agama.

Perbandingan Mazhab Fiqih


HUKUM BACAAN MAKMUM DALAM SHALAT BERJAMA’AH


A.    Pendahuluan
Rukun Islam yang kedua setelah membaca kalimat syahadat adalah mengerjakan shalat, sehingga di dalam ajaran Islam shalat merupakan pondasi yang harus dilaksanakan umat Islam, selain sebagai pembentukan karakter individu dengan media shalat sebagai upaya pendekatan terhadap Allah SWT selaku Pencipta, hal ini merupakan tahap lanjutan dalam penilaian seseorang yang memeluk agama Islam.
Shalat adalah tuntutan di dalam agama Islam yang merupakan perintah langsung dari Allah SWT melalui Rasulullah, kemudian para ulama sepakat bahwa shalat dalam lima waktu sehari semalam adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Islam, tetapi dalam aplikasi shalat berjama’ah khususnya bacaan makmum terdapat perbedaan dari para ulama fiqh, hal ini disebabkan karena bacaan makmum yang mengikuti imam tidak ditetapkan secara komprehensif sehingga dalam implementasinya memerlukan penjelasan lebih lanjut.
Para ulama fiqh melakukan reinterpretasi terhadap bacaan makmum yang telah diajarkan oleh Rasulullah tanpa upaya untuk merubahnya, sehingga konklusi para ulama menjadi perbedaan yang cukup signifikan dengan mempertahankan substansi pendapat masing-masing sesuai dengan hasil ijtihad yang dilakukan, tetapi perbedaan yang kontroversial antara para ulama tersebut bukan lambang perpecahan dari agama Islam, tetapi sebagai gambaran demokratisasi Islam terhadap pemeluknya dalam mengeluarkan pendapat.
Korelasi antara perbedaan pendapat ulama mengenai bacaan makmum di dalam shalat berjama’ah dengan makalah ini adalah sebagai bentuk upaya pemahaman dengan penguraian pendapat-pendapat para ulama tersebut, sehingga selain dikarenakan rasa tertarik untuk pembahasan secara mendalam untuk mengangkat permasalahan tersebut menjadi sebuah kajian berbentuk tulisan, serta penyesuaian terhadap materi yang ditawarkan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Perbandingan Mazhab Fiqh.